JARINGAN KOMPUTER

  • JARINGAN KOMPUTER

Jumat, 17 Februari 2012

WAJANBOLIC E-GEON DAN RT/RW-NET

D. WAJANBOLIC E-GOEN DAN RT/RW-NET
Internet murah barangkali merupakan impian tidak hanya bangsa Indonesia, tapi juga
semua orang di Dunia. Kita bangsa Indonesia cukup beruntung dan banyak terinspirasi
dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta yang menemukan antenna Wajanbolic egoen.

Gambar 2.8 Pak Gunadi dari Purwakarta, penemu antena Wajanbolic e-goen

(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)

Teknik Antenna Wajanbolic egoen
merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng
atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan sebelumnya.
Dengan peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa pralon
yang sebagian di lapisi oleh aluminium foil atau lakban aluminium, Wajanbolic egoen
dapat digunakan untuk membangun sambungan Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps
untuk jarak sampai sekitar 34
km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam
sebuah jaringan RT/RWnet.

Gambar 2.10 Wajanbolic e-goen siap digunakan
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki


Ukuran antenna Wajanbolic egoen
relatif sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci (9
cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi 5.2 cm
dari ujung pralon. Wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang
fokus wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.

Gambar 2.9 Ukuran antenna Wajanbolic e-goen
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)


Teknik membuat Internet menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic egoen
tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagumkagum
karena sangat sederhana. Banyak
bangsa di duniapun belajar kepada bangsa Indonesia teknik membuat Internet murah
tersebut. Beberapa bangsa di dunia yang pernah mengundang untuk memberikan teknik
antenna kaleng antara lain Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan,
Nepal, Laos, Kamboja dan masih banyak lagi. Tampak pada gambar Onno W. Purbo
sedang mengajar di Pretoria, Afrika Selatan tentang membuat antenna kaleng kepada
bangsa di Afrika di tahun 2003.

Gambar 2.11 Onno W. Purbo mengajar pembuatan antena kaleng di Afrika Selatan tahun
2003 (koleksi Onno W. Purbo)


Gambar 2.12 Bentuk sambungan jaringan RT/RW-net
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)


Teknik akses Internet menggunakan Wajanbolic egoen
banyak digunakan untuk
membangun RT/RWnet
yang pada dasarnya membagi dan menggunakan secara beramairamai
sebuah akses Internet seperti di tampilkan pada gambar. Proses pembagian akses
Internet dilakukan oleh router. Sementara proses pengkaitan pengguna Internet dapat
dilakukan menggunakan kabel jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sementara untuk jarak
yang agak jauh, dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless
mengunakan antenna Wajanbolic egoen.
PERANGKAT KERAS
Menggunakan teknik RT/RWnet
ini, kita dapat mengakses Internet 24 jam per hari dengan
biaya di tanggung bersama oleh pengguna satu RT atau satu RW. Ratarata
biaya akses
Internet RT/RWnet
sekitar Rp. 50150.000,
per
bulan dengan Internet yang beroperasi 24
jam.
CONTOH 2.5
Kita semua pasti menginginkan Internet yang murah. Coba lakukan survey kecilkecilan
ke
kantor Telkom terdekat maupun operator handphone. Tanyakan berapa biaya yang
dibutuhkan untuk Internet agar beroperasi 24 jam. Harus dibagi berapa pelanggan agar
Internet 24 jam / hari dapat diperoleh seharga Rp. 5000,/
bulan? Mungkinkah itu
dilakukan? Coba diskusikan kemungkinan tersebut dengan temanteman
di kelasmu.

SEJARAH INTERNET INDONESIA

B. SEJARAH INTERNET INDONESIA
Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990an.
Saat itu, jaringan Internet di
Indonesia lebih dikenal sebagai Paguyuban Network. M. SamikIbrahim,
Suryono
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto,
Onno W. Purbo adalah sejumlah nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia
(tahun 1992 hingga 1994). Masingmasing
telah menyumbangkan keahlian dan dedikasinya
dalam membangun jaringan komputer dan Internet di Indonesia.
Tulisantulisan
awal mengenai Internet di Indonesia terinspirasi oleh kegiatan amatir radio
pada tahun 1986, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat radio
pemancar Single Side Band (SSB) Amatir Radio Kenwood TS430 milik Harya
Sudirapratama (YC1HCE) dan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV),
belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito
(YB3NR), dan Suryono Adisoemarta (N5SNN) berguru pada para senior amatir radio
seperti Robby Soebiakto (YB1BG), almarhum Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV)
melalui band amatir radio 40 m atau 7 MHz. Mereka mulai mendiskusikan teknik
membangun jaringan komputer dengan radio menggunakan teknologi radio paket.
Robby Soebiakto yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar di
antara para amatir radio di Indonesia, khususnya di bidang komunikasi data packet
switching melalui radio yang dikenal sebagai radio paket. Teknologi radio paket TCP/IP
untuk Internet kemudian diadopsi oleh rekanrekan
Robby Soebiakto di BPPT, LAPAN,
UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet antara tahun 19921994.
Pada tahun 1988, melalui surat pribadi, Robby Soebiakto mendorong Onno W. Purbo yang
saat itu berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami teknik jaringan Internet
berbasis protokol TCP/IP. Robby Soebiakto meyakinkan Onno W. Purbo bahwa masa
depan teknologi jaringan komputer di dunia akan berbasis pada protokol TCP/IP. Hal ini
yang di kemudian hari memicu penulisan bukubuku
jaringan komputer Internet berbasis
TCP/IP oleh Onno W. Purbo maupun rekanrekan
penulis lainnya di Indonesia untuk
memandaikan rakyat Indonesia akan teknologi Internet.
Robby Soebiakto juga menjadi koordinator alamat IP pertama dari AMPRnet
(Amatir
Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP
44.132. AMPRnet
Indonesia kemudian dikoordinir oleh Onno W. Purbo sejak tahun 2000.
Salah satu aktivitas AMPRnet
adalah mengkoordinasi aktifitas anggota ORARI melalui
mailing list ORARI, orarinews@
yahoogroups.com.
Pada awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan
pionir di kalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin
Board System (BBS). BBS merupakan jaringan surat elektronik (email)
yang merelai email
untuk dikirim melalui server/komputer BBS yang mengkaitkan banyak "server" BBS
amatir radio seluruh dunia agar email
dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan rekanrekan
amatir radio di Indonesia terus berlanjut hingga awal 1990an.
Dengan peralatan PC/XT
dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara IndonesiaKanada
dilakukan melalui
jaringan amatir radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di
rumahnya di kawasan Cinere. Dengan bantuan satelitsatelit
OSCAR milik amatir radio,
komunikasi lebih antara IndonesiaKanada
berjalan semakin cepat. Pengetahuan secara
perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.
Pada tahun 19921993,
Muhammad Ihsan, seorang peneliti di LAPAN Ranca Bungur yang
pada tahun 1990an
bersama dengan pimpinannya Ibu Adrianti menjalin kerjasama dengan
DLR (Lembaga Penelitian Antariksa Jerman) mencoba mengembangkan jaringan
komputer menggunakan teknologi radio paket pada band 70 cm dan 2 m. Di kemudian
hari, Muhammad Ihsan menjadi motor penggerak di LAPAN untuk membangun dan
mengoperasikan satelit buatan LAPAN Indonesia yang dikenal sebagai LAPAN TUBSAT
maupun INASAT.
Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dan didukung oleh DLR. Muhammad Ihsan
mengoperasikan relai penghubung antara ITB Bandung dengan gateway Internet yang ada
di BPPT. Di BPPT, Firman Siregar mengoperasikan gateway radio paket yang bekerja pada
band 70 cm. PC 386 sederhana yang menjalankan program NOS di atas sistem operasi
DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di
tahapan sangat awal perkembangannya.
Tanggal tanggal 7 Juni 1994, Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat
melakukan ping ke IPTEKNET dan kemudian melaporkan hasilnya kepada rekanrekannya
di Natonal Science Foundation (NSF) Amerika Serikat. Dalam laporan Randy Bush tertera
waktu yang dibutuhkan untuk ping pertama dari Indonesia ke Amerika Serikat, yaitu
sekitar 750 mili detik melalui jaringan leased line yang berkecepatan 64 Kbps.
Nama lain yang tidak kalah berjasa adalah Pak Putu. Beliau mengembangkan PUSDATA
DEPRIN pada masa kepemimpinan Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo sekaligus
menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangan BBS, Pak Putu berjasa
mempopulerkan penggunaan email,
khususnya di Jakarta. Aktivitas Pak Putu banyak
didukung oleh Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo yang sangat menyukai komputer
dan Internet. Pak Tungki adalah menteri pertama Indonesia yang menjawab email
sendiri.
Gambar 1.1 Gateway/Router ITB Pertama (tahun 1993).
Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki
Pada akhir tahun 1992, Suryono Adisoemarta kembali ke Indonesia. Kesempatan tersebut
tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman,
Aulia K. Arief, Arman Hazairin yang didukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba
mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat dan bermodalkan PC 286
bekas, ITB merupakan turut berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Institusi lain seperti UI,
BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN yang lebih dahulu terhubung ke jaringan Internet
mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB, modem radio paket berupa
Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan
dari LAPAN.
Ketika masih menempuh studi di University of Texas di Austin, Texas, Suryono
Adisoemarta menyambungkan TCP/IP Amatir Radio Austin ke gateway Internet untuk
pertama kalinya di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas,
Amerika Serikat. Sejak saat itu, komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin Texas tersambung
ke jaringan TCP/IP di seluruh dunia. Pengetahuan inilah yang kemudian diterapkan
Suryono Adisoemarta saat mengembangkan radio paket di ITB. Suryono Adisoemarta yang
kemudian hari menyandang nama panggilan YD0NXX menjadi motor penggerak
teknologi satelit Amatir Radio maupun teknologi Amateur Packet Reporting System
(APRS) yang memungkinkan kita untuk melihat posisiposisi
stasiun amatir radio di peta
di Internet yang dapat dilihat di situs http://aprs.fi.
Berawal dari teknologi radio paket kecepatan rendah 1200 bps, ITB kemudian
memperoleh sambungan leased line 14.4 Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari
IPTEKNET pada tahun 1995. Akses Internet tetap diberikan secara cumacuma
kepada
rekanrekan
yang lainnya khususnya di PaguyubanNet.
September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan
jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh
bandwidth 1.5M bps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet &
IIX sebesar 2 Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan
pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan lebih
dari 25 lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 19971998.
Jaringan pendidikan menjadi lebih marak pada saat naskah buku ini di tulis, dengan adanya
JARDIKNAS dan INHEREN yang dioperasikan oleh DIKNAS dan mengkaitkan sekitar
15.000 lebih sekolah Indonesia ke Internet yang akan menjadi media untuk mencerdaskan
bangsa Indonesia agar dapat berkompetisi di era globalisasi mendatang.

SEJARAH KOMPUTER DUNIA

A. SEJARAH INTERNET DUNIA
Sejarah Internet dimulai pada tahun 60an,
ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor
mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas.
Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme
pengaitan jaringanjaringan
yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari
penelitianpenelitian
tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching,
data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu
dipotong menjadi paket kecilkecil
agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti
utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran
(RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawankawan
(MIT) dan UCLA Research
Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan
informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud
mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama
Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai
ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California,
Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29
Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung,
yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total
terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet
berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.
Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para penggemar komputer
juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP.
Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan
jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat
berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong
pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan
internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu
menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer
dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana,
komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer
yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya
internetwork
(antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai
“Internet”.
Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet
adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI)
di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik
berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media,
dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga
wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers
Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari
International Telecommunications Union (ITU) atas jasajasanya
membangun Internet di
dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN).
Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980an
di Amerika
Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet
mulai booming pada tahun 1990an.
dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya
dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan email,
diskusi
bebas di forum, dan Web.

MANFAAT JARINGAN KOMPUTER

III. Manfaat Jaringan Komputer
* Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya
yang ada secara bersamasama.
Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya
dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam
menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut
berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa
jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
* Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan
mendapatkan reliabilitas
yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif
persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau
dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi
kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka
salinan di mesin yang lain bisa digunakan.
* Menghemat uang. Komputer berukutan kecil mempunyai
rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan
komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe
memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat
kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga
mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer
pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan
kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk
membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer
pribadi.
II. Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang
satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk
jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus,
token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing
topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
1. Topologi BUS


Keuntungan
Ø Hemat kabel
Ø Layout kabel sederhana
Ø Mudah dikembangkan

Keuntungan
Ø Paling fleksibel
Ø Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan
tidak mengganggu bagian jaringan lain
Ø Kontrol terpusat
Ø Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
Ø Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
Ø Boros kabel
Ø Perlu penanganan khusus
Ø Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Kerugian
Ø Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
Ø Kepadatan lalu lintas
Ø Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa
berfungsi.
Ø Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi TokenRING
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara
menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang
sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data
dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang
diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu
untuknya atau bukan



3. Topologi STAR
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang
menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client
yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer
atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder
atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai
oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu
dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa
menunggu perintah dari server.


Keuntungan
Ø Paling fleksibel
Ø Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan
tidak mengganggu bagian jaringan lain
Ø Kontrol terpusat
Ø Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
Ø Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
Ø Boros kabel
Ø Perlu penanganan khusus
Ø Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network
adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa
komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan
1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan
adalah penggunaan program, data dan printer secara
bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat
memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan
mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama
pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga
dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang
memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin
memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak
perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang
network card di kedua komputernya kemudian
dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk
sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara
diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga
lebih mudah dipelajari dan dipakai.

Kamis, 16 Februari 2012

JENIS-JENIS JARINGAN KOMPUTER

Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis,
yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik
pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(resouce, misalnya printer) dan saling bertukar
informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya
merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan
yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara,
bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup
daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah
negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesinmesin
yang bertujuan untuk menjalankan programprogram
(aplikasi) pemakai.

JARINGAN KOMPUTER

jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer,
printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu
kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan
komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak
pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap
komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan
disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua,
puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Tujuan dari jaringan komputer adalah untuk
menghubungkan jaringan-jaringan yang ada dalam jaringan
tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokasi ke
lokasi yang lain. Karena suatu perusahaan memiliki
keinginan/kebutuhan yang berbeda-beda maka terdapat
berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat dihubungkan.
Struktur Geometric ini disebut dengan LAN Topologies.
Terdapat enam Network Topologi yaitu :
Ø Star
Ø Mesh
Ø Ring
Ø Bustree
Ø Hybrid

Setiap topologi memiliki karakteristik yang berdeda-beda dan
masing-masing juga memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi
tidak tergantung kepada medianya dan setiap topologi biasanya
menggunakan media sbb :
Ø Twisted pair
Ø Coaxial cable
Ø Optical cable, atau
Ø Wireless.

4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini,
seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi
dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya.
Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar
jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda.
Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah
mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan
dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik
perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan
jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap
komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan
yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi
walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan
karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam
mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah
marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan
mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat
dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.